Thursday, August 13, 2009

Khasiat Teh Hijau Jepang

Minum teh hijau bagi orang Asia sudah bukan hal asing lagi, khususnya di Jepang, Korea, dan Cina. Bagi kaum lanjut usia di Jepang, minum teh hijau bahkan mereka lakoni setiap hari. Sebuah penelitian epidemiologi di Jepang menyatakan bahwa orang yang minum teh hijau secara rutin, terhindar dari resiko terserang penyakit, terutama kanker. Teh hijau mengandung zat kolektif disebut polyphenois yang memiliki efek anti oksidan penghancur sel-sel kanker.

Pada tahun 1989, Japanese Journal of Nutrition melaporkan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah-daerah Jepang yang memproduksi dan mengkonsumsi berbagai bentuk teh hijau seperti permen karet, es krim, dan kue-kue memiliki daya tahan tinggi terhadap kanker perut dibanding penduduk daerah lainnya. Sementara Journal Cancer Research pada tahun 1994 menyatakan teh hijau memiliki zat yang berfungsi melindungi tubuh dari sel-sel penyebab kanker. Sang peneliti juga menyebutkan bahwa para perokok di Jepang yang sehari-harinya mengkonsumsi teh hijau, resiko terkena kanker paru-parunya jauh lebih kecil dibanding para perokok warga Amerika Serikat yang tidak mengkonsumsi teh hijau sebanyak warga Jepang.

Journal of the National Cancer Institute menurunkan laporan studi yang dilakukan oleh Shanghai Cancer Institute pada tahun 1994, laporan tersebut mengungkapkan bahwa peminum teh hijau memiliki pengurangan resiko terhadap kanker esophagus atau kerongkongan hingga 50 persen. Lalu Journal Cancer Causes Control pada tahun 1995 merilis laporan, minum teh hijau secara teratur dapat mencegah resiko kanker perut terhadap siapapun tidak memandang latar belakang kesehatan maupun umur.

Sementara penelitian yang dilakukan kepada penduduk Shanghai pada tahun 1997, mengemukakan teh hijau dapat mengurangi resiko terhadap penyakit kanker pankreas, dan rektum. Pernyataan ini dilaporkan melalui International Journal of Cancer Pada tahun 2004, Jurnal tersebut juga memaparkan hasil sebuah studi terhadap penduduk di Cina bagian Tenggara, studi tersebut menyebutkan adanya pengurangan resiko kanker prostat bagi mereka yang mengkonsumsi teh hijau secara rutin.

Di Iowa, Amerika Serikat, The Iowa Women’s Health Study meneliti sekitar 34,651 wanita menopouse selama 12 tahun dan menyimpulkan bahwa teh hijau dapat mengurangi resiko kanker rektal. Sementara di Los Angeles, hasil penelitian menyebutkan, wanita Asia peminum teh hijau memiliki resiko yang rendah terhadap kanker payudara. Tak ketinggalan, studi meta-analisis yang dilaporkan Journal Integrative Cancer Therapies di bulan Juni tahun 2005 menyatakan bahwa terdapat bukti epidemiologi terhadap hubungan teh hijau dengan kanker payudara—yaitu mengkonsumsi lima cangkir teh hijau atau lebih dalam sehari dapat mencegah kanker payudara. Bukti lainnya juga mengindikasikan bahwa mengkonsumsi teh hijau bisa mencegah timbulnya stadium 1 dan stadium 2 terhadap penderita kanker payudara.
Cara MengkonsumsiRiset menyarankan bahwa cara mengkonsumsi teh hijau yang baik dan sehat adalah dengan menyeduh daun teh hijau yang masih segar, dan diamkan selama 5 menit sebelum diminum.

Seberapa Banyak?Badan-badan penelitian dan klinik-klinik kesehatan menyarankan untuk mengkonsumsi sekitar 3 sampai 5 cangkir teh hijau dalam sehari untuk memperoleh efek maksimum. Selain diminum, disarankan juga menambahkan daun teh hijau di dalam sayuran untuk dimakan.
Untuk Siapa ?Teh hijau mengandung kafein. Walaupun kandungannya lebih sedikit dibanding kopi atau teh hitam, sekitar seperempatnya. Namun patut diingat bahwa konsumsi kafein berlebihan melalui teh hijau juga tidak baik. Oleh sebab itu, bagi penderita penyakit ginjal, hati, ulu hati, atau sering gelisah, sebaiknya hindari minum teh hijau. Begitu juga dengan wanita hamil dan menyusui, lebih baik tidak minum teh hijau. Kafein terbukti memiliki kontraindikasi dengan berbagai macam obat-obat preskripsi termasuk obat untuk darah tinggi, jantung, depresi, sedative, dan oral kontraseptif. Dalam dosis yang besar, teh hijau terbukti memiliki zat yang dapat memicu penggumpalan darah seperti terdapat dalam obat aspirin dan warfarin. Bagi Anda yang tengah mengkonsumsi obat atau terapi pengobatan diatas, sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi teh hijau.

Sumber: The American Institute for Cancer Research (AICR)

1 comment: