Saturday, June 27, 2009

Catatan Jepang (bagian 1)

Perjalanan ke jepang selama satu tahun kemarin memberikan banyak pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk kehidupan saya pribadi. disana banyak hal saya alami. mulai dari yang sedih, senang, bahagia, lelah. semuanya ada deh. saya bisa mendapatkan kesempatan ke jepang karena perusahaan tempat saya bekerja memberikan kesempatan pada saya untuk mempelajari lebih banyak lagi soal program yang menjadi makanan saya di tempat bekerja. namun dalam jangka waktu yang lumayan itu, banyak hal lain yang saya dapatkan. pertemanan, persahabatan, dengan teman-teman saya yang bersala dari indonesia, juga teman-teman jepang saya yang selalu menemani saya selama di sana. ya. sahabat sekaligus kakak saya obata-san dan koike-san dia tidak hanya menjadi seorang partner kerja buat saya, tapi kita bisa berbagi bersama dalam suka dan duka. banyak hal yang kita alami bersama di sana.

awalnya sih saya merasa kesepian dan membosankan ditengah orang-orang asing yang kita tahu pola hidupnya, budaya serta kebiasaan adat-istiadatnya berbeda dengan budaya di Indonesia. namun demikian, seiring waktu saya tidak merasakan hal itu di bulan ketiga saya di jepang. banyak lho kejadian-kejadian lucu dan memalukan yang saya alami di jepang. contohnya, seperti kita ketahui, di jepang itu serba otomatis, dan praktis. tidak seperti di indonesia, kalo mau beli minuman di jalan tinggal dateng ke warung rokok terdekat, tapi dijepang semua itu gak bakalan kita temuin, soalnya semua itu ada di dalam suatu box yang namanya jidouhanbaiki atau mesin penjual otomatis. awalnya waduh bingung, gimana cara gunain mesin ini... untunglah ada teman yang mengajari cara menggunakan mesin itu. hehehe.. maklum di Indonesia itu semua belum ada. kalo pun ada, ehmm... aman gak yah... :)

budaya dan masyarakat Jepang dewasa ini sudah mulai berubah. tidak seperti budaya dan masyarakat Jepang yang saya pelajari dan ketahui semasa bangku kuliah dulu. masyarakat Jepang di kota-kota besar seperti di tokyo dan sekitarnya, sekarang itu memang sudah terpengaruh budaya modern, dan bisa dibilang individualis masyarakatnya semakin terlihat. adab budaya kaum mudanya pun sedikit-demi sedikit sudah mulai berubah. wah pokoknya kaget juga sih kok beda yach. tapi itulah Jepang, negara yang maju dan cara berpikir masyarakatnya.

budaya lain yang membuat saya agak kaget awalnya juga adalah budaya kerja di sana. ditempat perusahaan saya bekerja, setiap pagi mereka melakukan senam pagi Taisho dalam bahasa jepangnyaatau bisa juga di sebut apel juga kale yah... semua sudah berkumpul di lapangan 5 menit sebelum senam di mulai, gak ada tuh yang namanya terlambat. sebab orang jepang itu sangat disiplin dan menghargai sekali waktu yang ada. ini yang seharusnya patut di contoh sama bangsa kita yah gak....

orang Jepang berusaha bekerja sekeras mungkin, mengapa? menurut pengamatan saya selama di sana, mereka sangat menjunjung tinggi rasa tanggung jawab yang diberikan kepada diri mereka. sehingga mereka berkerja dengan serius, dan semangat. makanya awalnya saya kaget lho. di sini kita kalo bekerja dengan baik ada yang benar-benar bekerja tapi ada juga yang baru bekerja dengan baik kalo di liat oleh atasan. di sana sih, kayaknya gak ada tuh.. hehehe.. di sana orang jepang bekerja gak ada yang seperti di Indonesia, bekerja sambil ngobrol. atau ngerumpi buat yang cewek... atau chatting by yahoo atau facebook. salut sama mereka, makanya mereka bisa maju yah.. kapan nih bangsa kita seperti mereka.

(bersambung- Catatan Jepang bagian 2)


No comments:

Post a Comment